Kamis, 16 September 2010

Syukuri Apa adanya

Alkisah, disebuah kerajaan, sang raja memiliki kegemaran berburu. Suatu hari, di temani penasehat dan pengawalnya raja pergi berburu ke hutan. Karena kurang hati-hati, terjadilah kecelakaan yakni, jari kelingking raja terpotong oleh pisau yang sangat tajam. Raja bersedih dan meminta pendapat dari seorang penasehat. Sang penasehat mencoba menghibur dengan kata-kata manis, tapi raja tetap sedih.

Karena tidak tahu lagi apa yang mesti di ucapkan untuk menghibur raja, akhirnya penasehat itu berkata ; “baginda, apa pun yang terjadi patut disyukuri.”Mendengar ucapan penasehatnya itu sang raja langsung marah besar. “Kurang ajar! Kena musibah bukan dihibur tapi malah disuruh bersyukur...!”Lalu raja memerintahkan pengawalnya untuk menghukum penasehat tadi dengan hukuman tiga tahun penjara.

Hari terus berganti. Hilangnya jari kelingking trnyata tidak membuat raja menghentikan kegemarannya berburu. Suatu hari, raja bersama penasehatnya yang baru dan rombongan, berburu kehutan yang jauh dari istana. Tidak terduga, saat berada di tengah hutan, raja dan penasehatnya tersesat dan terpisah dari rombongan. Tiba-tiba, mereka dihadang oleh orang-orang suku primitif. Keduanya lalu ditangkap dan di jarak untuk dijadikan korban persembahan kepada para dewa.

Sebelum dijadikan persembahan kepada para dewa, raja dan penasihatnya di mandikan. Saat giliran raja yang dimandikan, ketahuan kalau salah satu jari kelingkingnya terpotong, yang diartikan sebagai tubuh yang cacat sehingga dianggap tida layak untuk dijadikan sebagai persembahan kepada para dewa. Akhirnya, raja ditendang dan dibebaskan begitu saja oleh orang-orang primitif itu. Dan penasihat barulah yang dijadikan persembahan.

Dengan susah payah, akhirnya raja berhasil keluar dari hutan dan kembali ke istana. Setibanya di istana, raja langsung memerintahkan supaya penasihat yang dulu dibebaskan. “Penasihatku, aku berterima kasih kepadamu. Nasihatmu ternyata benar, apa pun yang terjadi kita patut mensyukurinya. Karena jari kelingkingku yang terpotong waktu itu, hari ini aku bisa pulang dengan selamat...”kemudian, raja pun menceritakan kisah perburuannya waktu itu secara lengkap.

Setelah mendengar cerita sang raja, buru-buru si penasihat berlutut sambil berkata : “Terimakasih baginda. Saya bersyukur baginda telah memenjarakan saya waktu itu. Karena jika tidak, mungkin sekarang ini sayalah orang yang menjadi korban dan di persembahkan kepada dewa oleh orang-orang primitif itu.

Jadi, saudara..
ada kalanya kita tidak menyadari dan bersyukur atas apa yang tlah kita miliki. hingga kita menyesal saat smuanya hilang. jadi, syukuri apa yang ada karna Tuhan sudah menyiapkna rencana terbaik untuk hidupmu.


God bLess U more..

Dian Novida Purba with Love..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan Tinggalkan komentar..!!
klo nggak, ku BOM nanti rumahmu..!!